Alex Teh lahir di Jakarta pada tahun 2003. Sejak kecil, ia menunjukkan kecintaan terhadap musik dan budaya Indonesia—contohnya, ia pernah menyebut bahwa lomba makan kerupuk di perayaan HUT RI adalah kenangan favorit masa sekolahnya. Saat itu ia bersama teman-teman ikut lomba tarik tambang, balap karung, dan ikut upacara bendera yang berjalan di cuaca panas. Antara News
Kecintaan terhadap musik kemudian membawanya menekuni jalur sebagai penyanyi-penulis lagu.
Awal Karier Bermusik
Alex mulai merilis karya di platform digital sejak sekitar 2020. Pada tahap awal, gaya musiknya dominan akustik dengan lirik yang mengekspresikan pengalaman emosional personal. Ia juga pernah tampil dalam festival musik penting di Indonesia—misalnya pada ajang Java Fest Festival 2024.
Semangatnya dalam bermusik juga dibarengi dengan pengakuan bahwa proses bertumbuhnya sebagai seniman tak selalu mulus: dari pengalaman meninggalkan kota studi di luar negeri hingga kembali ke jalur musik di kota asal.
Puncak Perjalanan: EP “In My Twenties”
Pada Oktober 2025, Alex merilis EP perdananya yang diberi judul In My Twenties. Karya ini menghadirkan enam lagu yang secara eksplisit mengeksplorasi tema usia 20-an: transisi, pencarian jati diri, kebebasan, dan refleksi atas masa lalu.
Beberapa album dan lagu kunci di EP ini:
-
I Love You So—menceritakan perpisahan dan transisi dari kota studi Melbourne ke Jakarta.
-
Five—terinspirasi dari perjalanan dan refleksi atas usia lima tahun sebagai titik awal.
-
Blink—mengangkat tema kehilangan anggota keluarga dan bagaimana dukungan dekat-dekat membantu proses pemulihan.
Kolaborator yang terlibat antara lain produser seperti Will Mara, Mikha Angelo, dan Nathania S. Alexandra.
Menurut rilisnya, Alex menekankan bahwa EP ini bukan sekadar debut, tetapi suara otentiknya yang ingin menemani pendengar di kisah usia 20-an mereka sendiri.
Gaya Musik, Pengaruh dan Karakter
Musik Alex Teh dikenal dengan basis akustik yang kuat—gitar akustik sebagai tulang punggung suara dan lirik yang jujur serta mendalam. Ia menyatakan bahwa usia 20-an adalah “waktu untuk menjelajahi pengalaman baru, mendalami diri yang paling autentik, dan memprioritaskan diri sendiri”.
Pengaruhnya tidak hanya dari musik pop akustik, tapi juga dari suasana reflektif dan storytelling yang kuat. Ia menampilkan sisi kerentanan serta harapan—kombinasi yang cocok dengan generasi muda yang mencari identitas dan makna.
Aktivitas Terkini dan Dampak
Seiring perilisan EP, Alex Teh semakin muncul di panggung musik Indonesia dan regional. Ia tampil di festival dan mulai menarik perhatian media hiburan. Contoh kecil: ia bergabung dalam festival regional.
Juga, melalui wawancara, ia menyatakan kepedulian terhadap budaya Indonesia dan ingin memperkenalkan tradisi-lokal dalam karya seninya meskipun berhadapan dengan globalisasi yang kuat.
Sebagai musisi muda, kehadirannya memberi inspirasi bagi generasi baru bahwa menekuni musik bukan hanya soal bakat, tetapi juga soal cerita pribadi, pengalaman hidup, dan keberanian berbagi secara jujur.
Kehidupan Pribadi Singkat
Alex pada masa sekolah pernah mengalami momen yang mengingatkan bahwa ia bukan hanya seniman, tetapi juga bagian dari komunitas: ia menceritakan bahwa ia bukan juara lomba tarik tambang ataupun balap karung, namun kenangan itu tetap bermakna.
Walaupun masih muda dan perjalanan kariernya baru mulai, Alex menunjukkan bahwa ia memiliki kesadaran bahwa menjaga akar budaya dan identitas Indonesia penting di tengah karier musik yang bisa menjangkau pasar global.
Warisan dan Potensi ke Depan
Meski belum mencapai dekade panjang karier, Alex Teh sudah menunjukkan tanda-tanda menjadi musisi yang punya narasi kuat. EP “In My Twenties” bisa menjadi batu loncatan bagi karya-karya yang lebih besar di masa depan.
Jika ia mempertahankan gaya storytelling yang personal, menjaga kualitas produksi dan memperluas kolaborasi, maka ia berpotensi menjadi salah satu penyanyi/penulis lagu generasi baru Indonesia yang berpengaruh.
Bagi penggemar atau pendengar musik muda yang mencari suara yang otentik dan relevan dengan fase hidup 20-an, kisah Alex bisa menjadi refleksi dan inspirasi.
Dengan demikian, biografi singkat ini menggambarkan perjalanan Alex Teh: dari masa kecil di Jakarta, ke dunia musik digital, hingga fase pencapaian awal lewat EP “In My Twenties”. Perjalanan ini masih terbuka lebar, dan publik bisa menantikan bagaimana ia akan mengembangkan kariernya ke depannya.










Comment