Umur & Identitas Singkat
-
Audrey Nuna lahir pada 2 April 1999, sehingga pada tahun 2025 usianya adalah 26 tahun.
-
Nama asli: Audrey Chu
-
Nama panggung: Audrey Nuna
-
Julukan / alias kreatif: kadang disebut “Blueberry Cheeto”
-
Kebangsaan: Amerika Serikat, dengan keturunan Korea-Amerika
Keluarga & Latar Belakang Keluarga
-
Audrey adalah anak tengah dari tiga bersaudara. Ia memiliki seorang kakak perempuan dan seorang adik laki-laki.
-
Nama “Nuna” sebagai nama panggung terinspirasi dari panggilan adik laki-lakinya—dalam bahasa Korea, “nuna” digunakan adik laki-laki untuk menyebut kakaknya.
-
Orang tua Audrey bermigrasi dari Korea ke Amerika Serikat; mereka menetap dan membangun kehidupan di New Jersey.
-
Dalam wawancara, Audrey menyebut bahwa masa kecilnya dalam tradisi budaya Korea-Amerika memengaruhi perspektif identitas dan kreativitasnya dalam bermusik.
Biodata & Data Pribadi
Berikut rangkuman biodata Audrey Nuna:
Kategori | Keterangan |
---|---|
Nama lengkap | Audrey Chu |
Nama panggung | Audrey Nuna |
Tanggal lahir | 2 April 1999 |
Usia (2025) | 26 tahun |
Tempat lahir | Manalapan, New Jersey, AS |
Keturunan / etnis | Korea-Amerika |
Profesi | Penyanyi, rapper, penulis lagu, sutradara kreatif / ikut mengarahkan video |
Genre musik | Campuran (pop, R&B, hip hop, trap, eksperimental) |
Label rekaman | Arista Records |
Tahun aktif | Sejak 2018 hingga sekarang |
Kehidupan & Perjalanan Personal
Masa Kecil & Awal Minat Musik
Sejak kecil, Audrey sudah tertarik bernyanyi. Ketika berusia sekitar sepuluh tahun, ia pernah tampil menyanyikan lagu kebangsaan “America the Beautiful” di acara publik besar.
Ia mulai aktif bernyanyi dalam paduan suara dan audisi musikal sejak remaja (sekitar usia 12–13 tahun).
Selama masa sekolah menengah, ia mulai mengunggah video cover ke Instagram dan bereksperimen dengan musik sendiri.
Pendidikan & Keputusan Hidup
Audrey sempat diterima di Clive Davis Institute di New York University, di mana ia belajar tentang musik dan produksi. Namun, karena dorongan karier yang semakin kuat dan peluang nyata dalam industri musik, ia memutuskan menunda atau menghentikan studi formal untuk fokus pada bermusik.
Selama berada di NYU, ia tetap aktif membuat musik, sering bepergian ke studio dan mengimbangi antara rekaman dan kegiatan kampus.
Identitas & Persimpangan Budaya
Menjadi anak dari keluarga Korea-Amerika memunculkan tantangan dan pengalaman identitas ganda bagi Audrey. Ia pernah merasa ragu memperlihatkan budayanya di sekolah karena takut berbeda, misalnya ia menyembunyikan bekal makanan dari orang tua agar tidak menimbulkan pertanyaan.
Seiring waktu, ia menyadari bahwa keberadaannya di antara dua budaya itu menjadi kekuatan kreatif. Ia mulai merangkul elemen Korea dan Amerika dalam gaya musik, visual, dan narasi pribadinya.
Karier & Perjalanan Musik
Debut & Transisi Awal
Mulai sekitar 2018, Audrey merilis track independen secara digital. Ia bereksperimen dengan genre dan gaya yang berbeda, tidak mau terikat oleh satu label genre.
Pada 2019, ia mendapatkan kontrak dengan Arista Records, yang membuka akses lebih besar ke produksi, distribusi, dan kolaborasi.
Single awal di label besar termasuk “Time”, “Paper”, dan kolaborasi “Comic Sans” bersama Jack Harlow.
Projek & Album Penting
Beberapa karya penting Audrey Nuna:
-
A Liquid Breakfast (2021): koleksi lagu lama dan baru dengan karakter eksperimen dalam produksi.
-
Chump Change (2022, duet dengan Deb Never): EP kolaboratif yang memperluas spektrum suaranya.
-
Trench (2024): album penuh yang menunjukkan kematangan dalam tema emosional, estetika visual, dan eksplorasi artistik.
Ia juga merilis berbagai single seperti “Locket”, “Starving” (ft. Teezo Touchdown), “Jokes On Me”, “Mine”, dan lainnya, yang menunjukkan kemampuan adaptasi dan variasi gaya.
Keterlibatan dalam Proyek Multimedia & Film Animasi
Salah satu tonggak besar dalam karier Audrey adalah perannya dalam film animasi musik KPop Demon Hunters.
Dalam film itu, Audrey menyumbangkan suara vokal untuk karakter Mira dalam grup fiktif Huntr/x, menyanyikan lagu-lagu OST seperti “Golden”, “How It’s Done”, “Takedown”, dan “What It Sounds Like”.
Lagu “Golden” menjadi hit global, menduduki posisi puncak tangga lagu internasional. Lagu tersebut juga memenangkan penghargaan Best OST di K-World Dream Awards 2025.
Audrey bersama vokalis Huntr/x tampil di acara televisi Amerika untuk menampilkan “Golden” langsung, dan menerima plakat platinum sebagai penghargaan atas kesuksesan lagu itu.
Estetika, Eksperimen & Ciri Khas
Beberapa aspek kreatif yang menjadi ciri khas Audrey Nuna:
-
Tidak takut mencampur gaya (pop, trap, R&B) dalam satu karya.
-
Sentuhan produksi eksperimental: suara dimanipulasi, struktur lagu dinamis.
-
Keterlibatan visual: ia ikut mengarahkan video musiknya sendiri, membangun konsep visual yang kuat sebagai bagian dari narasi musik.
-
Tema lagu sering menyoroti identitas, keraguan, konflik batin, dan emosi manusia dengan cara yang jujur dan tidak terkesan klise.
Kesimpulan
Audrey Nuna adalah sosok artis generasi baru yang tidak hanya berbakat secara vokal, tetapi juga kreatif sebagai arsitek visual dan narasi. Dari masa kecilnya yang penuh perjuangan identitas, hingga pencapaian globalnya melalui proyek animasi musik, ia menunjukkan bahwa bakat, keberanian artistik, dan kesadaran identitas bisa bersinergi menghadirkan karya khas.
Comment