Rayyan Arkan Dikha, “The Aura Farming on Boat” Asal Riau yang Mendunia Lewat Pacu Jalur
Rayyan Arkan Dikha atau yang akrab disapa Dikha, menjadi sorotan publik internasional usai aksinya yang memukau saat menari di atas perahu dalam ajang tradisional Pacu Jalur. Bocah asal Kuantan Singingi, Riau ini sukses mencuri perhatian dunia maya berkat pesonanya yang khas dan karismanya yang kuat, hingga dijuluki netizen sebagai “The Aura Farming on Boat”.
Aksi Unik di Atas Perahu Tradisional
Dalam tradisi Pacu Jalur, setiap tim terdiri dari para pendayung dewasa dan satu anak sebagai penari yang berdiri di ujung perahu. Tugas penari ini bukan hanya estetika, tetapi juga spiritual dan simbolis, sebagai pembawa semangat dan kehormatan tim. Dikha, yang berusia antara 6 hingga 13 tahun, dipercaya sebagai tukang tari — peran yang sangat bergengsi di tengah masyarakat Kuansing.
Dengan balutan baju adat Melayu lengkap dan tanjak di kepala, Dikha menari di atas perahu panjang yang melaju cepat di sungai. Ia tidak hanya memamerkan kelenturan gerakan, tetapi juga menunjukkan keberanian luar biasa menjaga keseimbangan di atas perahu yang bergoyang hebat saat lomba berlangsungnew 1.
Tradisi Pacu Jalur: Lebih dari Sekadar Balapan
Pacu Jalur merupakan warisan budaya Riau yang telah ada sejak abad ke-18. Lomba ini digelar sebagai bentuk penghormatan atas kekayaan tradisi serta menjadi kebanggaan bagi masyarakat desa. Kemenangan dalam ajang ini sangat prestisius, sementara kekalahan bisa menjadi sumber rasa malu bagi satu desa.
Dalam konteks ini, peran Dikha sebagai tukang tari bukan sekadar pelengkap — ia menjadi simbol semangat, kehormatan, dan keberanian tim yang bertanding. Tak heran jika performanya begitu menonjol dan meninggalkan kesan mendalam di hati penontonnew 1.
Viral Internasional dan Pengakuan Dunia
Penampilan memesona Dikha di atas perahu tak hanya viral di Indonesia, tapi juga menjangkau khalayak internasional. Gerakan tari dan ekspresi tubuhnya berhasil menyihir jutaan penonton. Bahkan, beberapa influencer luar negeri ikut menirukan gayanya di media sosial.
Fenomena ini mencapai puncaknya saat video Dikha diunggah oleh akun resmi klub sepak bola ternama Eropa, Paris Saint-Germain (PSG) di TikTok. Momen tersebut menjadi bukti bahwa budaya lokal Indonesia mampu bersaing di kancah global, sekaligus mengangkat nama Dikha sebagai ikon anak muda yang membanggakannew 1.
Kesimpulan
Rayyan Arkan Dikha bukan sekadar penari perahu biasa. Ia adalah wajah baru dari generasi muda yang mampu memadukan keberanian, budaya, dan ekspresi diri dalam satu panggung tradisi. Dengan julukan “The Aura Farming on Boat”, ia telah membuktikan bahwa kharisma dan identitas budaya dapat menjadi kekuatan besar untuk menembus batas dunia.
Dikha adalah simbol bahwa anak daerah pun bisa mendunia — cukup dengan keberanian tampil berbeda, menjaga tradisi, dan memancarkan aura positif dari tempat asalnya sendiri.
Comment